METODE
PENELITIAN
A. Pengertian
Metode Penelitian
Pengertian metode, berasal
dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dam prosedur yang
digunakan oleh pelaku suati disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu pemyelidikan yang
sistematis untuk meningkatkan jumlah pengetahuan, juga merupankan merupakan
suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan
mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, diantaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu. Keinginan untuk mempeoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan
kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan
penelitian.
Beberapa pakar lain memberikan definisi penelitian
sebagai berikut:
1. David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.
2. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan fakta –fakta atau prinsip-prisip dengan sabar,
hati-hati, serta sistematis.
3. Sutrisno Hadi
Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan
sebagai usaha untuk menemukan, mengembaggkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan.
4. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu
melalui penyelidikan atau asaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya.
Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang
dilewati untuk mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti
kebenarannya harus dapat dipercayai.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan pengertian dan landasan-landasan di atas
dapat disimpulkan bahwa Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang menbicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara
melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
ilmiah yang teiji kebenarannya.
• Pengertian berfikir ilmiah
Berfikir ilmiah adalah cara berfikir yang menggunakan
aturan tertentu dari penemuan masalah sampai di tariknya kesimpulan setelah
masalah itu dipecahkan.
Dalam hal cara berfikir ilmiah, John Dewey (yang dikutip
Prof. Sutrisno Hadi) menggunakan taraf berfikir ilmiah sebagai berikut:
a) The felt need
Dalam taraf permulaan orang merasa adanya suatu masalah,
untuk menyesuaikan alat dengan tujuannya, atau untuk menerangkan kejadian yang
tak terduga-duga.
b) The problem
Setelah menyadari masalahnya, dalam langkah ini pemikir
ilmiah berusaha menegaskan persoalan itu dalam bentuk perumusan masalah.
c) The hypothesis
Dalam langkah ini pemikir ilmiah mulai mengajukan
kemungkinan pemecahannya atau mencoba menerangkan; berdasarkan atas
teori-teori, dugaan-dugaan, kesan-kesan umum yang belum merupakan kesimpulan
akhir.
d) Collection of data as evidence
Dalam langkah ini informasi-informasi atau bukti-bukti
dikumpulkan dan melalui pengolahan-pengolahan yang logis mulai diuji.
e) Concluding belief
Dalam langkah ini pemikir menganbil kesimpulan
berdasarkan analisa terhadap bukti-bukti yang dihayati untuk menguji hipotesis.
f) General value of the conclusion (T.L. Kelley)
Pemikiran untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari
kebutuhan masa datang yang disebut dengan ferleksi.
Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang
dilewati untuk mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti
kebenarannya harus dapat dipercayai.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan pengertian dan landasan-landasan di atas
dapat disimpulkan bahwa Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang menbicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara
melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
ilmiah yang teiji kebenarannya.
• Pengertian berfikir ilmiah
Berfikir ilmiah adalah cara berfikir yang menggunakan
aturan tertentu dari penemuan masalah sampai di tariknya kesimpulan setelah
masalah itu dipecahkan.
Dalam hal cara berfikir ilmiah, John Dewey (yang dikutip
Prof. Sutrisno Hadi) menggunakan taraf berfikir ilmiah sebagai berikut:
a) The felt need
Dalam taraf permulaan orang merasa adanya suatu masalah,
untuk menyesuaikan alat dengan tujuannya, atau untuk menerangkan kejadian yang
tak terduga-duga.
b) The problem
Setelah menyadari masalahnya, dalam langkah ini pemikir
ilmiah berusaha menegaskan persoalan itu dalam bentuk perumusan masalah.
c) The hypothesis
Dalam langkah ini pemikir ilmiah mulai mengajukan
kemungkinan pemecahannya atau mencoba menerangkan; berdasarkan atas
teori-teori, dugaan-dugaan, kesan-kesan umum yang belum merupakan kesimpulan akhir.
d) Collection of data as evidence
Dalam langkah ini informasi-informasi atau bukti-bukti
dikumpulkan dan melalui pengolahan-pengolahan yang logis mulai diuji.
e) Concluding belief
Dalam langkah ini pemikir menganbil kesimpulan
berdasarkan analisa terhadap bukti-bukti yang dihayati untuk menguji hipotesis.
f) General value of the conclusion (T.L. Kelley)
Pemikiran untuk menilai pemecahan-pemecahan baru dari
kebutuhan masa datang yang disebut dengan ferleksi.
Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris.
Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang
dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan
sarana beerpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya
penelaahan ilmiah secara teratur dan cerlat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah
ini merupakan suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan.
Penguasaan sarana berpikir ilmiah tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa: “[1]
Bahasa Ilmiah, [2] Logika metematika, [3] Logika statistika. Bahasa ilmiah
merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir
ilmiah. Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan
jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain. Logika
matematika mempunyai peran penting dalam berpikir deduktif sehingga mudah
diikuti dan dilacak kembali kebenarannya Sedangkan logika statistika mempunyai
peran penting dalam berpikir induktif mencari konsep- konsep yang berlaku
umum”.
• Pengertian bersikap ilmiah
Bersikap ilmiah adalah merupakan salah satu sikap
tanggung jawab seorang peneliti untuk berperan serta mengembangkan ilmunya.
Sikap ilmiah menurut Harsojo (1972) adalah sebagai
berikut:
1. Berpikir sederhana
Dimaksudkan cara berpikir, cara menyatakan pendapat atau
cara pengujian dilkukan dengan cara sederhana. Apabila suatu gejala dapat
dijelaskan secara memadai oleh suatu penjelasan yang sederhana, tidak perlu
dilakukan secara berputar-putar dan dipandang rumit.
2. Sikap tidak memihak
Ilmu tidak dimaksudkan membuat penilaian baik atau buruk,
tetapi semata-mata mencari kebenaran. Seorang peneliti tidak boleh memutar
balikkan fakta dan berpihak pada preferensi politik, agama, maupun moral
tertentu.
3. Sikap sabar
Seorang peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat
menerima tekanan dalam usaha mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha
mencari fakta yang lain sebagai dukungan pernyataan dimaksud.
4. Bersikap skeptis
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah
percaya pada pernyataan selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup
kuat. Seorang peneliti harus berhati-hati dan teliti dalam memberikan penilain
pada pernyataan ilmiah. Sikap ini yang menyebabkan seorang peneliti selalu
kritis terhadap persoalan yang di hadapi.
5. Bersikap obyektif
Yaitu menilai suatu masalah atau gejala sebagimana
adanya. Hindarkan pengaruh yang bersikap subyektif akibat adanya muatan
tertentu.
6. Bersifat relatif
Seorang peneliti harus mengusai ilmunya, tidak memihak
pada suatu kepentingan tertentu diluar konteks dan harus mempunyai keyakinan
berdasarkan atas fakta yang diperoleh.
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat
Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan
masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
a. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b. Jujur
c. Terbuka
d. Toleran
e. Optimis
f. Pemberani
• Urgensi metodologi penelitian dalam pengembangan IPTEK
Metodologi penelitian sangat erat hubungannya dengan
perkembangan IPTEK, dikarenakan dalam perkembangan IPTEK di butuhkan proses
yang membutuhkan data atau fakta yang mendukung.
Kemajuan IPTEK tidak jauh dari penelitian, dimana dalam
penelitian membutuhkan komunikasi untuk suatu proses mengalihkan suatu ide dari
sumber ke satu penerima atau lebih dengan maksud dapat merubah perilaku,
persepsi tentang sesuatu. Komunikasi di tekankan sebagai pemindahan ide,
gagasan, lambang dan didalam prose situ melibatkan orang lain dalam suatu
penelitian.
IPTEK dapat berperan sebagai media dalam penelitian yaitu
dengan perkembangan IPTEK seorang peneliti dapat mempulikasikan temuanya kepada
masyarakat banyak, serta begitu juga sebaliknya yaitu dengan penelitian para
peneliti atau ilmuan dapat membuat suatu teknologi sebagai sarana untuk
kemudahan masyarakat, sehingga dengan begitu IPTEK akan meningkat
Metode dapat disimpulkan sebagai kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau
objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
JENIS-JENIS METODOLOGI
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti diharuskan
menentukan terlebih dahulu tentang cara-cara atau metode (atau metodologi penelitian) yang akan
digunakan. Hal ini disebabkan karena metodologi tersebut akan menjadi semacam
guidance dalam melakukan penelitian dari awal sampai akhir. Bagaimana jika
suatu penelitian meniadakan metodologi penelitian? Maka yang terjadi adalah
penelitian tersebut tidak mempunyai prosedur dan hasilnya tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Berikut adalah langkah-langkah yang terdapat dalam
lingkup metodologi penelitian adalah pengidentifikasian masalah; perumusan
masalah; pendekatan penelitian; penentuan metode penelitian misalnya dengan
menggunakan metode penelitian historis, deskriptif, perkembangan atau
development research, atau penelitian tindakan dan lain sebagainya.
Berikut akan kami jabarkan jenis-jenis metode penelitian
yang umum digunakan baik di Indonesia maupun luar negeri.
1. Metode Historis
Metode penelitian pertama yaitu metode historis yang
penggunaan metode ini bertujuan merekonstruksi masa yang lalu secara sistematis
dan obyektif dengan cara mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan
mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mendapatkan kesimpulan yang
dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu.
Dengan menggunakan metode historis ini, seorang peneliti
historis khususnya ilmuwan sosial yaitu orang yang telah mengajukan beberapa
pertanyaan terbuka mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu kemudian
memberi jawaban dengan beberapa fakta terpilih yang disusun dalam bentuk
paradigma penjelasan.
Oleh karenanya, sebuah penelitian dengan menggunakan
metode historis merupakan penelitian yang sangat kritis terhadap keadaan-keadaan,
perkembangan sosial, serta pengalaman di masa lalu, menimbangnya secara teliti,
hati-hati terhadap kebenaran dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi
dari sumber-sumber keterangan tersebut.
2. Metode Deskriptif
Tujuan metode penelitian deskriptif adalah untuk
mengumpulkan informasi secara aktual dan rinci yang menjelaskan gejala-gejala
yang ada, mengenali masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku, membuat komparasi / perbandingan atau mengevaluasi dan menetukan apa
yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama selanjutnya
belajar melalui pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada
waktu yang akan datang.
Dengan demikian penggunaan metode penelitian deskriptif
adalah untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi
tertentu atau bidang tertentu, dalam hal ini bidang secara aktual dan cermat.
Selain menjabarkan sebuah analisa, metode deskriptif juga memadukan. tidak
hanya melakukan pengelompokan / klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode
penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori, bukan menguji
teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah.
3. Metode Korelasional
Jenis metode penelitian setelah metode deskripsi adalah
metode korelasional. Jika sebelumnya pada metode deskriptif, terlebih dahulu
menghimpun data, disusun secara sistematis, faktual dan cermat, tetapi biasanya
data tersebut tidak menjelaskan hubungan diantara masing-masing variabel, tidak
melakukan uji hipotesis atau prediksi.
Pada metode korelasional ini, menjelaskan hubungan antara
variabel yang diteliti. Pencarian hubungan ini disebut sebagai korelasi. Jadi,
metode korelasional mencari hubungan di antara variabel-variabel yang diteliti.
Tujuan metode korelasi akan meneliti seberapa jauh
variabel pada satu faktor yang berkaitan dengan variasi pada faktor lainnya.
Disebut korelasi sederhana jika hanya dua variabel yang dihubungkan, dan
disebut korelasi berganda jika lebih dari dua variabel yang dihubungkan. Dalam
mencari hubungan (korelasi) antara dua variabel menggunakan koefisiesn korelasi
atau koefisien determinasi.
4. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan salah satu dari jenis
jenis metode penelitian. Metode eksperimental memungkinkan peneliti
memanipulasi dan mengubah-ubah variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada
metode eksperimental ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga
variabel luar yang mungkin dapat mempengaruhi dapat dihilangkan.
Metode eksperimental bertujuan untuk mencari dan
mendapatkan hubungan sebab akibat dengan merubah atau memanipulasikan satu atau
lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan kemudian
membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.
Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai
variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa
kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang diragukan
kebenarannya.
5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eksperimental merupakan salah satu dari
jenis akhir dari metode penelitian. Metode kuasi eksperimental hampir
menyerupai metode ekperimental, perbedaannya peneliti tidak dapat mengatur sekehendak
hati variabel bebasnya.
Metode kuasi eksperimental mempunyai dua ciri utama,
yaitu sebagai berikut :
(1) peneliti tidak mampu meletakkan subjek secara random
pada kelompok eksperimental atau kelompok kontrol. Yang dapat dilakukan
peneliti adalah mencari kelompok subjek yang diterpa variabel bebas dan
kelompok lain yang tidak mengalami variabel bebas.
(2) Peneliti tidak dapat mengenakan variabel bebas kapan
dan kepada siapa saja yang dikendakinya.
Sedangkan jika dilihat dari metodenya terdapat delapan
jenis yaitu :
1. Penelitian
survey, penelitian yang dilakukan dalam sebuah populasi dengan tujuan menemukan
hubungan antar variabel atau distribusi;
2. Penelitian
ex-post facto, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab yang
memicu terjadinya suatu peristiwa;
3. Penelitian
eksperimen, penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh antar variable;
4. Penelitian
naturalistic, penelitian yang digunakan untuk meneliti objek alami;
5. Policy
research, yang bertujuan meneliti masalah sosial;
6. Action
research, penelitian yang bertujuan untuk menemukan metode atau cara yang
paling efektif;
7. Penelitian
evaluasi; dan
8. Penelitian
sejarah.
Dilihat dari tujuannya penelitian dikelompokkan menjadi
beberapa bagian antara lain:
1. explorative
research yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ilmu pengetahuan yang
baru;
2. development
research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
yang sudah ada;
3. verificative
research adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari ilmu
pengetahuan yang sudah ada;
4. historical
research adalah penelitian yang menggambarkan ilmu-ilmu yang telah ada,
prosesnya meliputi penyelidikan, pencatatan, analisis dan interpretasi dari
kejadian yang telah ada dengan tujuan menemukan generalisasi;
5. descriptive
research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hal yang terjadi
saat ini;
6. experimental
research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi
jika variabel tertentu dikontrol secara tertentu.
Adapun jenis penelitian menurut sifat masalah dan
tujuannya oleh Suryabrata (1983) yaitu:
• Penelitian
Historis
Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa
lalu secara sistematis dan obyektif.
• Penelitian
Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah
tertentu.
• Penelitian
Perkembangan
Penelitian jenis ini bertujuan untuk menyelidiki pola dan
urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
• Penelitian
Kasus/Lapangan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara
intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek.
• Penelitian Korelasional
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat
keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi.
• Penelitian Eksperimental suguhan
yang bertujuan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan
kontrol/kendali
• Penelitian Eksperimental semu
yang bertujuan untuk
mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak
memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian.
• Penelitian Kausal-komparatif
yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat,
tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi
dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga
menjadi penyebab, sebagai pembanding.
• Penelitian
Tindakan
yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.
Manfaat Metode Penelitian
Manfaat
yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah :
1. Mengetahui
arti pentingnya penelitian
2. Menilai
hasil-hasil penelitian
3. Dapat
melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif
4. Dapat
digunakan untuk skripsi, tesis dan research.