MAKALAH
SOFTSKILL
PERBAIKAN
DAN PERAWATAN
MESIN
KAPAL
DisusunOleh :
` Nama : Ahmad Junaedi
NPM :
20415343
Kelas : 3IC08
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktek Galangan Kapal ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak
karena telah banyak membantu sehingga Makalah ini dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya. Makalah Praktek Galangan Kapal ini disusun berdasarkan
informasi yang penulis dapatkan dari hasil Praktek Galangan Kapal di PT. JMI
Unit 1 dan Unit 2 serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Dengan
tersusunnya Makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan
sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping
itu penulis mengharapkan bahwa Makalah ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas
saja melainkan dapat disebut sebagai hasil karya yang digunakan sebagaimana
mestinya. Akhirnya penulis sadar bahwa Makalah ini belumlah sempurna, oleh
karena itu demi kesempurnaan Makalah yang akan dibuat berikutnya, penulis
sangat mengharapkan saran serta dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun
dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan Makalah ini dapat
tercapai.
Jakarta, 01 Mei 2018
( Ahmad Junaedi )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sistem perawatan yang
terencana termasuk perbaikan mesin-mesin dan kapal adalah
suatu pedoman utama
pelaksanaan perawatan dan perbaikan kapal, baik yang dilakukan oleh
Anak Buah Kapal maupun
Perusahaan Kontraktor yang ditunjuk oleh Divisi Teknik untuk
memperbaiki kapal.
Repair and Maintenance, Docking merupakan komponen-komponen
pelaksanaan perawatan
dan perbaikan rutin kapal. Melalui sistem perawatan yang terencana
pula dilakukan
pengawasan terhadap mesin-mesin baik mesin utama maupun mesin bantu.
Sudah tentu masalah
besarnya biaya yang dikeluarkan dalam perbaikan dan perawatan kapal
akan berpengaruh
terhadap laba per voyage dan kinerja kapal motor itu sendiri, karena Anak
Buah Kapal tidak akan
bisa bekerja tanpa didukung dengan peralatan-peralatan yang
diperlukan.
Kapal dapat laik
membutuhkan perawatan dan perbaikan terutama mesin-mesin,
lambung kapal, bagian
ruang muat, tanki ballast, alat-alat bongkar muat, alat-alat keselamatan
dan alat-alat navigasi,
agar kapal selalu berada di lautan dan dapat mengangkut serta
memindahkan orang dan
barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan yang lain dan mesin-mesin
selalu berjalan lancar
dan tahan lama meskipun dalam kondisi cuaca yang buruk. Dalam
mendukung proses
pengoperasian kapal diperlukan suatu penanganan yang baik dalam
perawatan, agar kapal
tersebut dapat lancar dalam pengoperasiannya sesuai dengan yang
diinginkan. Dengan kata
lain perawatan adalah salah satu hal yang penting untuk menunjang
beroperasinya kapal dan
kinerja kapal motor
Perawatan atau
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap
seluruh obyek baik
non-teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat
berfungsi dengan baik
teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak ataupun benda
yang tidak bergerak,
sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta
selalu memenuhi
persyaratan internasional.
Kegiatan yang
diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada
suatu tingkat kondisi
tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar
kapal selalu berada
dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan
laut pada setiap saat
degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu Struktur fungsional suatu
perusahaan pelayaran dengan tegas memberikan tanggungjawab
"Perawatan dan
Perbaikan Mesin Kapal" kepada Manajer Armada yang pelaksanaannya
dibantu oleh beberapa
Assisten Manajer.
Manajer Armada
bertanggurig-jawab untuk memelihara agar kapal tetap layak laut,
anak buah kapal lengkap
dan diperlengkapi sertifikat-sertifikat serta siap berlayar menerima
muatan. Manajer Armada
harus dapat menetapkan Strategi Perawatan Kapal yang bagaimana
yang akan dilaksanakan
diatas kapal-kapalnya.
Manajer armada harus
merencanakan anggaran belanja untuk pemeliharaan dan
perawatan serta
bekerjasama dengan Manajemen kapal (Master, Chief Officer, Chief Engineer).
Anggaran belanja ini
harus didasarkan atas informasi yang tersedia mengenai kondisi kapal,
rute kapal yang
diharapkan, mutu anak buah kapal dan kondisi perawatan dan perbaikan mesin
kapal yang sebenarnya.
Anggaran belanja dan target untuk perawatan dan perbaikan ini sangat
penting untuk
menentukan "komitmen" Manajemen Perusahaan akan rnembawa Armada
Kapalnya menjadi yang
bagaimana, sehingga tidak akan terjadi perbedaan Fisi dan Misi antara
Manajemen Perusahaan
(Nasional) dan Manajemen Kapal (Internasional).
I.2.
Tujuan Makalah
Dengan membuat makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi
masukan bagi Mahasiswa
PSD III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, khususnya
untuk materi yang
terkait tentang perbaikan dan perawatan mesin kapal.
Sedangkan untuk
instansi kampus, diharapkan dapat bermanfaat sebagai
sumbangan literature
atau bahan untuk penelitian selanjutnya. Dan untuk diri sendiri
diharapkan dapat
menambah wawasan.
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini :
1. Untuk menyampaikan
tentang bagaimana tahapan untuk memperbaik mesin kapal.
2. Untuk menyampaikan
pentingnya perbaikan & perawatan mesin kapal pada diri sendiri
dan perusahaan kapal.
Dengan diadakan
praktikum galangan ini semoga dengan apa yang diperoleh pada saat teori
di kelas mahasiswa
dapat mendapatkan gambaran langsung pada lapangan ( galangan ).
I.3. Rumusan Masalah
Pada makalah ini
terdapat beberapa masalah yang penjelasannya akan dijabarkan dalam
landasan teori, adapun
masalah yang akan dipaparkan adalah mengenai perbaikan dan
perawatan mesin kapal
mulai dari persiapan hingga tahap pelaksanaan.
BAB II
TUJUAN PERAWATAN
Pengertian perawatan (
maintenances)
itu sendiri dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk memelihar aatau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas
pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.
TujuanPerawatan.
Hal ini terutama
penting di negara berkembang karena kurangnya sumberdaya modal untuk
penggantian.
Menjamin ketersediaan
optimum peralatan yang dipasanguntukproduksi, antara lain :
Selalu siap bila
diperlukan sesuai dengan rencana
Tidak rusak selama
produksi berjalan
Dapatbekerjadenganefisiendankapasitas
yang diinginkan.
Menjamin kesiapan
operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap
waktu, misalnya unit cadangan , unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
Menjamin keselamatan
orang yang menggunaka nsarana tersebut. Menghemat waktu, biaya dan material
karena peralatan terhindar dari kerusakan besar.
Kerugianbaik material
maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari sedini mungkin, karena
terjadinya kerusakan atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal
dapat segera dicegah.
Keuntungan – keuntungandariperawatan
yang baik
Berkurangnya
kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.
Tenaga kerja pada
bidang perawatan dapat lebih efisien.
Kesiapan dan kehandalan
dapat lebih efisien.
Memberikan informasi
kapan peralatan perlu diperbaiki atau diganti.
Anggaran perawatan
dapat dikendalikan.
Kategori
Mesin/Peralatan Produksi
Ditinjau dari tingkat
kerumitan, harga, peranan dan resiko dalam suatu mata rantai produksi, mesin
digolongkan atas :
Critical
Essential (Potentially
critical)
General Purpose (Non
critical)
Kategori ini untuk
menentukan strategi perawatan yang cocok.
Mesin “Critical”
Kalau rusak dapat
membahayakan
Kalau rusak proses
produksi terganggu
Investasi mahal
Biayaperbaikannyamahal
(misal: high
speed turbine)
Waktu untuk perbaikan
lama
Mesin “General Purpose”
Kalau rusak tidak
membahayakan
Kalau rusak tidak
mengganggu proses produksi
Investasi tidak mahal
Biaya perbaikan tidak
mahal
Mempunyai unit cadangan
Tidak mengakibatkan
kerusakan sekunder
Mesin Essential
(Potentially Critical)
Di antara mesin
critical dan general purpose
Preventive Maintenance
Preventive Maintenance
adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas perawatan (maintenance).
Preventive maintenance
adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau
kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana sebelumnya sudah dilakukan
perencanaan dengan pengawasan yang sistematik, deteksi, dan koreksi, agar
sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan kapabilitas fungsionalnya.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan
atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap
seluruh obyek baik Non
– Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat
berfungsi dengan baik
dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak
ataupun benda yang
tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi
dengan baik serta
selalu memenuhi persyaratan internasional.
Perawatan juga
diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mempertahankan
manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.
Perawatan kapal dalam
arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk menjaga
agar kapal selalu
berada dalam kondisi laik laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan untuk
pengangkutan laut pada
setiap saat dengan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu.
Sistem Perawatan
Berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal
yang lebih baik dan
secara garis besar tujuannya adalah :
a. Mengoptimalkan daya
dan hasil guna material sesuai fungsi dan manfaatnya
(efficiency material)
b. Mencegah terjadinya
kerusakan berat secara mendadak (breakdown), serta mencegah
menurunnya efisiensi.
c. Mengurangi kerusakan
yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah
hari-hari efektif kerja
kapal (commission days).
d. Mengurangi jumlah
perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan
perbaikan Dok tahunan
(economical cost).
e. Menambah pengetahuan
awak kapal dan mendidik untuk memiliki rasa tanggung
jawab serta disiplin
kerja (sence of belong).
Kapal tidak akan
memenuhi persyaratan standar internasional dan dinyatakan laik laut, apabila
tanpa dilandasi dengan
pemahaman, pendalaman dan pelaksanaan pada peraturan-peraturan
1. IMO the SOLAS,
Chapter II-1, Part C & E : Machinery and Electrical Installation.
2. Sistem manajemen
perusahaan pelayaran (shipping management system).
3. Sistem perawatan
terencana (planned maintenance system) dengan pemahaman bahwa
permesinan di kapal
merupakan salah satu “Asset Termahal” dalam perusahaan
pelayaran.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Pengertian Perbaikan & Perawatan Mesin
Perawatan
kapal dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan
terhadap
kapal untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengembangkan kepada kondisi
yang lebih baik.
Pekerjaan perbaikan kapal dibutuhkan jika ada kerusakan yang terjadi, karena usia
kapal yang bertambah dan ausnya bagian-bagian dari konstruksi kapal, sehingga
berakibat berkurangnya kemampuan kapal. Seperti diketahui, bahwa perwatan
memerlukan penanganan yang baik dan memerlukan biaya yang cukup mahal, sehingga
perusahaan pelayaran akan selalu mengusahakan untuk menekan biaya. Dalam
pengoperasian kapal juga banyak terdapat kendala-kendala yang sering dihadapi,
karena masih ada pemilik kapal yang selalu memperhatikan atau memperhitungkan
bahwa perawatan bagian-bagian dari kapal secara rutin merupakan suatu
pemborosan, sehingga aspek-aspek penerapan manajemen rencana perawatan kapal
perlu diterapkan sepenuhnya dan dikendalikan seefisien mungkin.Suatu aktifitas
dan perbaikan mesin yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik teknis,
meliputi seluruh material atau benda yang bergerak atau tidak bergerak sehingga
material tersebut dapat dipakai dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi
persyaratan Standar Internasional dan non teknis. Meliputi manajemen dan sumber
daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan yang diperlukan untuk
mempertahankan manajemen dan material sampai pada
suatu tingkat kondisi
tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar
kapal selalu berada
dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan
laut pada setiap saat
degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu
4.2 Metode Perbaikan
& Perawatan Mesin
1. Perawatan Insidentil
(Breakdown Repair)
Perawatan Insidentil
artinya kita membiarkan mesin terus menerus sampai rusak (Down Time), baru
kemudian dilaksanakan perawatan dan perbaikan (Break down repair).
Strategi perawatan
insidentil dalam teorinya tidak disarankan, namun kenyataannya sering
terjadi
di kapal, karena berbagai alasan antara lain :
Kronologi perawatan
tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak terdapat
kesinambungan dalam
kegiatan perawatan selanjutnya.
Tidak mengacu standar
perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai dengan Manual
Instruction Book.
Tidak adanya
kepedulian / kepekaan para pengawas terhadap ketidak – teraturan
pelaksanaan pekerjaan
perawatan.
Tidak adanya
bukti-bukti terjadi kerusakan-kerusakan, kekurangan sebelumnya, kapal
menganggur dan
kerugian-kerugian lainnya.
Tidak tersedianya
suku cadang yang cukup untuk setiap pesawat / mesin, sehingga
memhambat waktu operasi
kapal pada saat menunggu pengadaan suku cadang
tersebut.
Banyak data-data yang
dilaporkan dari kapal ke darat (kantor), namun sedikit saja
yang diproses untuk
manfaat perawatan dan perbaikan kapal.
Nakhoda dan ABK yang
tidak berkualitas dan professional di bidangnya.
2. Perawatan Berencana
(Plan Maintenance)
Perawatan Berencana
artinya kita sudah menentukan dan mempercayakan kepada seluruh
prosedur perawatan yang
dibuat oleh ”MAKER” melalui Manual Instruction Book, untuk
dilaksanakan dengan
benar, tepat waktu dan berapapun biaya perawatan yang akan dikeluarkan
tidak menjadi masalah,
demi mempertahankan operasi kapal tetap lancar tanpa pernah
menganggur dan
memperkecil / mencegah kerusakan yang terjadi (Life Time).
Beberapa
keuntungan-keuntungan perawatan berencana yang dilaksanakan dengan baik dan
benar, antara lain :
Memperpanjang waktu
kerja unit pesawat / mesin dan mempertahankan nilai
penyusutan pada kapal
Kondisi material pada
pesawat / mesin dapat dipantau setiap saat oleh setiap pengawas
atau personil di darat,
hanya dengan melihat pelaporan administrasi perawatan.
Dengan tersedianya
suku cadang yang cukup, maka pada saat ada perawatan dan
perbaikan tidak
kehilangan waktu operasi.
Operasi kapal lancar
dengan memberi rasa aman dan tenang pikiran kepada semua
personil kapal dan
manajemen darat bahwa semua pesawat / mesin bekerja secara
optimal, normal dan
terkontrol dengan benar.
Walaupu biaya
perawatan sangat besar, namun semua itu dapat diperhitungkan sesuai
anggaran biaya
perawatan dan diperkirakan paling sedikit ada penghematan biaya
sebesar 20%.
3. Perawatan Pencegahan
(Prevention Maintenance )
Pengertian pencegahan
lebih baik daripada menunggu kerusakan yang lebih berat, adalah
merupakan suatu
pemahaman yang harus benar-benar tertanam pada setiap orang yang
bertanggung jawab atas
suatu perawatan.
Perawatan pencegahan
adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang
bertujuan untuk :
Memantau perkembangan
yang terjadi pada hasil pekerjaan perawatan secara terusmenerus
sampai batas
nilai-nilai yang diijinkan.
Menemukan kerusakan
dalam tahap yang lebih dini, sehingga masih ada kesempatan
untuk merencanakan
pelaksanaan waktu perawatan.
Mencegah terjadinya
kerusakan atau bertambahnya kerusakan, yang dapat
mengakibatkan
terhentinya operasi kapal.
Suatu tugas yang
perlu dilakukan agar kita dapat menelusuri jalannya kerusakan
terhadap nilai
keselamatan dan nilai ekonomis kapal.
4. Perawatan dan
Perbaikan (Repair and Maintenance)
Perawatan dan perbaikan
adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang
bertujuan untuk :
Memperbaiki setiap
kerusakan yang terpantau, walaupun belum waktunya
dilaksanakan perbaikan.
Mencegah terjadinya
kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar.
Suatu tugas yang perlu
dilakukan agar kita dapat mempertahankan kondisi pesawat / mesin
terhadap nilai
keselamatan dan nilai ekonomis kapal.
Pertimbangan membuat
suatu rencana perawatan dan perbaikan mesin ialah :
Tahun pembuatan mesin
dan kondisi mesin sudah berapa lama jam kerjanya
Kapan terakhir
melakukan ”General Overhaul” pada mesin tersebut dan material/suku
cadang apa saja sudah
diganti baru
Berapa lama lagi
mesin akan dipertahankan untuk dioperasikan Bagaimana menjalankan sistem perawatan
dan perbaikan sebelumnya
Berapa anggaran yang
disediakan guna menjalankan PMS tersebut
Urgensi perawatan dan
perbaikan terhadap tiap-tiap mesin
5. Perawatan Periodik
(Period Maintenance)
Perawatan periodik
adalah bagian pelaksanaan pekerjaan perawatan pencegahan yang
dilakukan secara
periodik berdasarkan waktu kalender atau jam kerja dengan mengacu kepada
Manual Instruction
Book, yaitu :
Perawatan yang
dilaksanakan secara waktu kalender :
Perawatan secara
rutin (daily)
Perawatan secara
mingguan (weekly)
Perawatan secara
bulanan (monthly)
Perawatan secara Tiga
bulan (quarterly)
Perawatan secara
tahunan (yearly / annual survey) dan
Perawatan secara lima
tahunan (special survey)
Perawatan yang
dilaksanakan secara jam kerja :
Perawatan setiap 250
jam sekali,
Setiap 500 jam, setiap
1000 jam, 2000 jam, 4000 jam, 8000 jam, 10000 jam, dan seterusnya,
terhitung setelah
selesai perbaikan (overhaul).
Macam-macam rencana
kerja guna perawatan dan perbaikan permesinan, yaitu :
Rencana kerja berdasarka
kondisi mesin yang sudah memerluka perawatan dan
perbaikan, misal :
mesin – mesin yang sudah dalam keadaan rusak, sedangkan yang
masih bekerja baik
belum perlu dirawat (rencana kerja warisan).
Rencana kerja
berdasarkan prioritas pada mesin-mesin yang penting, yang langsung
berkaitan dengan
operasi kapal, misal : mesin induk, genset, mesin kemudi, ketel uap,
dll (rencana kerja
prioritas).
Rencana kerja
berdasarkan jam kerja yang sudah waktunya dilakukan perawatan dan
perbaikan, walaupun
mesin masih bekerja baik namun sudah waktunya harus di over
haul, mencegah
terjadinya kerusakan (rencana kerja terencana).
Rencana kerja
berdasarka kondisi suku cadang yang masih ada diatas kapal , yaitu :
hanya mesin-mesin yang
mempunyai suku cadangyang cukup saja yang mendapatkan
perawatan dan perbaikan
(rencana kerja kondisi).
Rencana kerja
menunggu apabila terjadi kerusakan, baru dilaksanakan perawatan dan
perbaikan, walaupun
kapal harus mengalami penundaan operasi.
6. Pengukuran Terus –
menerus (Continuous Measurement).
Pengukuran
terus-menerus adalah pemantauan kondisi yang dilakukan dengan pengukuran
secara terus-menerus dan
dicatat dalam kronologi mesin dan perlengkapannya. Penerapan
pengukuran terus –
menerus dapat disamakan dengan penggunaan :
Sistem proses alarm,
dimana pada nilai-nilai tertentu alarm akan berbunyi /
memberikan sinyal
kepada petugas jaga.
Sistem proses
thermostat, dimana pada nilai-nilai suhu tertentu thermostat akan
bekerja memerintahkan
sistem kerja lainnya.
Sistem proses
pressure switch, dimana pada nilai-nilai tekanan tertentu pressure
switch akan bekerja
memerintahkan sistem kerja lainnya.
Sistem proses
pneumatic control valve, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat
mengatur sesuai
”Differensial” yang dibutuhkan.
Sistem proses
electric automazing, dimana pada nilai-nilai tertentu dapat bekerja
memerintahkan sistem
dengan automatis.
Sistem kombinasi
proses kerja peralatan tersebut diatas.
Perawatan tidak terus –
menerus (Non Continuous maintenance) :
Periksa dan
persiapkan suku cadang yang tersedia diatas kapal, pastikan bahwa suku
cadang cukup untuk
melakukan perawatan dan perbaikan, misal : General overhaul,
Major overhaul, Minor
overhaul.
Persiapkan peralatan
untuk perawatan dan perbaikan mesin tersebut, khususnya
apabila menggunakan
peralatan khusus, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan
baik.
Pembagian tugas
dengan jelas untuk pekerjaan itu, siapa dan berapa orang yang akan
melakukan pekerjaan
itu.
Adakan pertemuan
keselamatan (safety meeting) sebelum melakukan pekerjaan dan
yakinkan bahwa
pekerjaan dilakukan dengan aman dan tidak ada tindakan yang
membahayakan. Apabila
ada dibuatkan, misal Hot work permit, Enclose permit, dan
sebagainya.
Melapor kepada KKM
dan untuk pekerjaan pada mesin – mesin penting langsung
mengganggu operasi
kapal; KKM harus terlebih dahulu melaporkan kepada Nakhoda
dan kordinasi dengan
Mualim I.
Persiapakan Daftar /
urutan pekerjaan (Check List), Berita Acara (Statement of Fact),
Laporan kerusakan
(Damage report), Laporan perawatan (Maintenance report),
Laporan perbaikan
(Repair report), dan sebagainya.
4.3 Tahap Perbaikan
& Perawatan Motor Penggerak Utama
Tahapan – tahapan
perawatan dan perbaikan Mesin Penggerak Utama, yang popular dalam
bahasa permesinan
adalah Top Overhaul dan Major Overhaul
4.3.1 TOP OVERHAUL
Top Overhaul adalah
tahapan pertama perawatan dan perbaikan untuk pembersihan,
pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagianbagian/material
mesin yang di Overhaul.
Top Overhaul meliputi
material :
o Kepala Silinder
(Cylinder Head / Cylinder Cover).
o Penekan Katup lengkap
(Rocker Arm Bush, Pin, Bolts).
o Batang Pendorong
Rocker Arm (Push Rod for rocker arm).
o Katup Buang lengkap
(Exhaust Valve Spindle, Seat).
o Bushing batang Katup
buang / masuk (Guide bush for Exh & Inlet).
o Katup Penunjuk
Pembakaran (Indicator Cock Set).
o Katup Keamanan
(Safety Valve Set).
o Katup Udara Penjalan
(Air Starting Valve Set).
o Pengabut Bahan –
bakar (Fuel Oil Injector Set).
o Pompa Bahan – baker
(Fuel Oil Injector Pump).
o Ruang Pendingin Udara
Pembilas (Air Scavanging Cooler).
o Pompa Udara Bilas
(Air Scavanging Blower).
o Sistem Udara
Pengontrol (Pneumatic Control System)
o Sistem Pengaman
(Safety Devise System)
o Alat-alat Pengukur
Panas (Thermometers)
o Alat-alat Pengukur
Tekanan (Pressure Gauge / Manometer)
o Penggantian MInyak
Pelumas (Lube Oil Crankcase Renew)
o Pemeriksaan Baut dan
Mur Ruang Engkol (Bolt & Nut Inspection)
o Kunci – kunci /
peralatan khusus (Special Tools) dan lainnya.
Penjelasan Top Overhaul
:
Kepala Silinder
(Cylinder Head/Cylinder Cover )
Kepala silinder
merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting, dimana fungsi
pertama bagian ini
sebagai tempat terjadinya tekanan dan ledakan hasil usaha dari setiap
silinder mesin. Fungsi
kedua adalah untuk menempatkan seluruh bagian / peralatan penting
lainnya seperti
tertulis pada pekerjaan Top Overhaul tersebut.
Perawatan dan Perbaikan
:
Menjaga seluruh
ruangan pendingin didalam kepala silinder tetap bersih, pastikan
terisi penuh dengan air
pendingin, jangan sampai terjadi adanya ”udara” terjebak
didalamnya, hal ini
dapat menyebabkan keretakan pada kepala silinder tersebut.
Menjaga suhu air
pendingin tetap stabil pada saat mesin penggerak utama bekerja
ataupun sedang tidak
bekerja, hal ini juga dapat menyebabkan keretakan pada kepala
silinder.
Seluruh permukaan
dudukan (setting) kepala silinder, katup-katup yang menempel
harus selalu dalam
keadaan rata dan bersih, sebab kerusakan pada salah satu bagian
permukaan ini dapat
mengakibatkan rusaknya 1 unit kepala silinder.
Penekan Katup lengkap
(Rocker Arm Bush, Pin, Bolts).
Penekan Katup Lengkap
ini merupakan bagian kecil yang paling banyak bergerak melayani
pembukaan dan penutupan
katup buang dan katup masuk, sehingga gesekan yang diterimanya juga sangat
banyak dan menimbulkan keausan-ausan yang tidak merata, perawatannya dengan
sistem pelumasan yang
cukup dan lancar.
Perawatan dan Perbaikan.
Perawatan pertama
adalah menjaga sistem minyak pelumasan yang cukup dan lancar
untuk seluruh bagian
Rocker Arm tersebut. karena pada mesin dengan putaran per
menit antara 720 – 1800
Rpm, maka dapat dibayangkan dalam waktu 1 (satu) menit
bagian-bagian yang
bergesekan menerima beban sampai 720 – 1800 kali gesek.
Pada jadwal
dilakukannya perawatan Top Overhaul, maka seluruh bagian Rocker Arm
ini harus diperiksa
dengan teliti dan bila perlu adakan pergantian material baru.
Keausan pada Bush &
Pin walaupun hanya sedikit atau sangat kecil, akan berdampak
langsung kepada
penyetelan ”Clearence” katup buang dan katup masuk, maka
akibatnya dapat terjadi
kerugian pembakaran didalam silinder.
Pengukuran atau
penyetelan jarak kelonggaran (clearence) pada katup buang dan
katup masuk tergantung
dari besar kecilnya tenaga mesin dan pabrik pembuatnya.
Pengalaman dari
beberapa instruction book pada mesin dibawah 5.000 HP.
Menunjukkan antara 0,15
– 0,35 milimeter dan mesin diatas 5.000 HP (umumnya 2
tak) menunjukan antara
0,30 – 0,50.
Batang pendorong
penekan katup (Push Rod for rocker arm)
Periksa jangan sampai
batang/tuas ”tidak lurus”, kondisi tidak lurus atau bengkok ini
disebabkan pernah
terjadi penyetelan kelonggaran katup atau biasa disebut ”Valves
Clereance” terlalu
sempit / rapat, sehingga pada saat mesin bekerja tidak ada lagi
kelonggaran katupnya
dan batang pendorong Rocker Arm tertekan sampai terjadi
sedikit bengkok.
Kondisi ini juga
dapat mempercepat rusaknya Rocker Arm Bushing yang terbuat dari
bahan kuningan atau
bronze, sehingga bila dibiarkan terus-menerus maka kerusakan
sistem mekanik ini akan
meningkat ada sistem pembukaan dan penutupan katupkatup.
Kerusakan material pada
mesin diesel adalah identik dengan suatu penyakit
yang sangat menular,
apabila penyakit ini dibiarkan terus maka akan meningkat pada
kerusakan material
lainnya yang pada akhirnya meningkat kepada kerugian material
dan kerugian tenaga
mesin itu sendiri.
Perawatan dan
Perbaikan.
Perawatan pertama
adalah menjaga sistem minyak pelumasan yang cukup dan lancar
untuk seluruh bagian
Rocker Arm tersebut. karena pada mesin dengan putaran per
menit antara 720 – 1800
Rpm, maka dapat dibayangkan dalam waktu 1 (satu) menit
bagian-bagian yang
bergesekan menerima beban sampai 720 – 1800 kali gesek.
Pada jadwal
dilakukannya perawatan Top Overhaul, maka seluruh bagian Rocker Arm
ini harus diperiksa
dengan teliti dan bila perlu adakan pergantian material baru.
Keausan pada Bush &
Pin walaupun hanya sedikit atau sangat kecil, akan berdampak
langsung kepada
penyetelan ”Clearence” katup buang dan katup masuk, maka
akibatnya dapat terjadi
kerugian pembakaran didalam silinder.
Pengukuran atau
penyetelan jarak kelonggaran (clearence) pada katup buang dan
katup masuk tergantung
dari besar kecilnya tenaga mesin dan pabrik pembuatnya.
Pengalaman dari beberapa
instruction book pada mesin dibawah 5.000 HP.
Menunjukkan antara 0,15
– 0,35 milimeter dan mesin diatas 5.000 HP (umumnya 2
tak) menunjukan antara
0,30 – 0,50.
Batang pendorong
penekan katup (Push Rod for rocker arm)
Periksa jangan sampai
batang/tuas ”tidak lurus”, kondisi tidak lurus atau bengkok ini
disebabkan pernah
terjadi penyetelan kelonggaran katup atau biasa disebut ”Valves
Clereance” terlalu
sempit / rapat, sehingga pada saat mesin bekerja tidak ada lagi
kelonggaran katupnya
dan batang pendorong Rocker Arm tertekan sampai terjadi
sedikit bengkok.
Kondisi ini juga
dapat mempercepat rusaknya Rocker Arm Bushing yang terbuat dari
bahan kuningan atau
bronze, sehingga bila dibiarkan terus-menerus maka kerusakan
sistem mekanik ini akan
meningkat ada sistem pembukaan dan penutupan katupkatup.
Kerusakan material pada
mesin diesel adalah identik dengan suatu penyakit
yang sangat menular,
apabila penyakit ini dibiarkan terus maka akan meningkat pada
kerusakan material
lainnya yang pada akhirnya meningkat kepada kerugian material
dan kerugian tenaga
mesin itu sendiri.
Perawatan dan Perbaikan
Pemeriksaan batang
yang sudah bengkok sangat mudah sekali, yaitu dengan
meletakkan batang
tersebut dimeja yang benar-benar rata kemudian batang
digelindingkan dan
dapat menggelinding dengan baik berarti masih lurus dan
sebaliknya tidak mau
menggilinding/berputar berarti batang sudah bengkok dan harus
diganti baru.
Periksa semua sistem
minyak pelumas, yakinkan semua sudah bekerja dengan baik
dengan jumlah minyak
yang cukup, yakinkan pada saat penyetelan jumlah minyak
pelumas rocker Arm ini
hanya boleh dilakukan oleh Masinis yang merawatnya atau
Masinis I sebagai
kepala kerja.
Pemeriksaan berikutnya
adalah pada kedua ujung batang pendorong Rocker Arm tersebut
apakah masih berbentuk
bulat-licin-mengkilat, apabila tidak demikian atau sudah berbentuk
tidak bulat-kasar-ada
bekas luka sebaiknya langsung diganti dengan suku cadang yang baru.
Katup Buang Lengkap
(Exh Valve Spindle & Seat)
Sebelum melakukan
perawatan dan perbaikan katup buang lengkap ini, setiap masinis kapal
diharapkan harus
benar-benar memahami terlebih dahulu fungsi katup buang lengkap pada
sebuah mesin diesel.
Selain mesin diesel 4 tak ada juga mesin diesel 2 tak dengan system
pembilasan memanjang
(misalnya Burmiester & Wind) juga menggunakan sistem katup buang pada
kepala silinder. Pengalaman dilapangan masih banyak Masinis yang sanagt kurang
memperhatikan fungsi dan perawatan katup buang lengkap (set) ini, dikatakan
lengkap berarti katup buang dan dudukannya. Keterlambatan melaksanakan
perawatan dan perbaikan pada saat Mesin Diesel sudah waktunya Top Overhaul,
dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan dan biaya yang lebih jauh besar, bahkan
dapat berakibat rusaknya bagian-bagian internal lainnya.
4.3.2 MAJOR OVERHAUL
Major Overhaul adalah
tahapan kedua perawatan dan perbaikan untuk pembersihan,
pemeriksaan,
pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagianbagian/material
mesin yang bergerak.
Pelaksanaaannya dilakukan pada saat mesin sudah
bekerja sudah mencapai
antara 8.000 jam kerja – 16.000 jam kerja.
Major Overhaul meliputi
material :
a. Semua material yang
dikerjakan pada saat Top Overhaul.
b. Semua material dan
semua bagian-bagian yang bergerak pada mesin diesel tersebut yaitu :
* Pelapis Silinder
(Cylinder Liner)
* Torak & Ring
Torak (Piston & Piston Ring)
* Kepala Silang (Cross
Head)
* Batang Torak
(Connecting Road)
* Metal Jalan(Crank Pin
Bearing)
* Poros Engkol (Crank
Shaft Journal)
* Metal Duduk (Main
Bearing)
* Poros Nok &
Penggeraknya (Camshaft & Diving Divices)
* Turbin Gas Buang
(Turbo Charger)
* Pompa Bahan-bakar
(Fuel Oil Injection Pump)
* Pendingin Udara
Pembilas (Air Scavanging Cooler)
* Pompa Udara Bilas
(Air Scavanging Blower)
* Poros Penerus &
Metal (Intermediate Shaft & Bearing)
* Sistem Udara
Pengontrol (Pneumatic System Control)
* Sistem Pengaman
(Safety Device System)
* Alat-alat Pengukur
Panas (Thermometers)
* Alat-alat Pengukur
Tekanan (Pressure Gauge / Manometer)
* Kunci – kunci /
Peralatan Khusus (Special Tolls)
* Panel Kontrol (Engine
Control Panel) dan lainnya.
Penjelasan Perawatan
Major Overhaul.
Major Overhaul adalah
salah satu tindakan atau bagian penting dari suatu sistem perawatan dan
perbaikan yang
dilakukan pada semua Motor Diesel untuk semua type dan jenis dari pabrik
manapun.
Tujuan utama
dilaksanakan perawatan dan perbaikan Major Overhaul ini antara lain adalah :
a. Mengembalikan
kondisi ”performance” semula mesin (diesel) yang sudah bekerja dan
berjasa melakukan
langkah-usaha antara 8.000 – 16.000 jam kerja dengan
menggunakan banyak
komponen yang bergerak, sudah seharusnya dilakukan
penggantian material
yang 100% baru, sehingga diharapkan ”performance” Mesin
dapat kembali normal seperti
95% baru.
b. Dalam kenyataannya
dilapangan tidak semua dilakukan penggantian material baru,
terutama material yang
kondisinya masih cukup baik dan belum melebihi ambangbatas
maksimum yang
diijinkan, artinya material tersebut masih layak untuk dipakai
dalam kondisi antara70%
- 80% (misal : Cylinder Liner, Cylinder Head, piston, spring,
Exhaust & Intake
Valves), sehingga diharapkan ”performance” mesin hanya dapat
mencapai sekitar 70%
saja.
c. Kondisi pada Item
No.2 tersebut diatas adalah yang paling banyak dilakukan
dilapangan/di kapal,
dengan banyak pertimbangan bahwa perusahaan tidak
menghendaki antara lain
:
Biaya perawatan dan
perbaikan yang besar
Kecepatan kapal yang
maksimum
Perawatan dan
perbaikan sesuai dengan Running Hours
Pengawasan perusahaan
dan Class yang ketat
Safety Management
yang terlalu formal.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dapat ditarik
kesimpulan Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang
perlu dilaksanakan
terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumber
daya manusia agar dapat
berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda yang
bergerak ataupun benda
yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan
berfungsi dengan baik
serta selalu memenuhi persyaratan internasional.
Kegiatan yang
diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada
suatu tingkat kondisi
tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar
kapal selalu berada
dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan
laut pada setiap saat
degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu
Jika pemelihara
dilakukan dengan baik dan sesui prosedur maka dapat dipastikan usia
dari material dan usaha
kapal ketika berlayar dapat maksimal dan tidak ada kendala.
5.2
Saran
Dengan diselesaikannya
makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan
pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan
kualitas dalam penulisan makalah ini
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/12044585/Perbaikan_and_Perawatan_Mesin_Kapal
Makalah tugas praktek universitas diponegoro semarang by Fauzi Imam
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/12044585/Perbaikan_and_Perawatan_Mesin_Kapal
Makalah tugas praktek universitas diponegoro semarang by Fauzi Imam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar